Minggu, 05 Februari 2017

Dargavs, Desa Mati di Rusia

      Desa mungkin menjadi salah satu tempat favorit bagi sebagian orang sebagai destinasi tempat berlibur. Ketenangan, keramahan orang-orangnya, kesegaran udaranya, mungkin adalah beberapa alasan kenapa sebagian dari kita rela berpergian jauh dari kota untuk sekedar melepas penat di desa. Tapi tahukan kalian, bahwa tidak semua desa menawarkan kenyamanan dan pengalaman yang indah? Di Rusia, ada satu desa yang akan menawarkan anda nuansa horror jika anda berkunjung ke tempat tersebut. Dan desa tersebut bernama Dargavs.
Dargavs dengan kuburan "Necropolis"nya via http://thebesttravelled.com
            Dargavs adalah desa kecil yang terletak di daerah Ossetia Utara, Alania, Rusia. Desa ini tampak seperti desa pada umumnya, hanya saja tidak tampak tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Tidak ayal, karenanya desa ini sering disebut “the city of dead”. Di desa ini juga terdapat sebuah pemakaman kuno yang sering disebut dengan “Necropolis”.
Necropolis sendiri terletak di lereng bukit yang terjal yang menghadap sebuah lembah yang dialiri sungai yang bernama Fiagdon. Dipercaya, penggunaan tempat yang tidak umum sebagai kuburan ini adalah karena nenek moyang orang Ossetia pada dulunya tidak mampu membeli tanah di tempat yang landau, sehingga lereng menjadi pilihan terahir untuk mengubur sanak-famili mereka.
Bagian dalam kuburan di Necropolis via http://thebesttravelled.com
 Di Necroplis sendiri, terdapat sekitar 100 kuburan berbentuk gubuk kecil dimana orang yang dahulunya hidup di desa Dargavs dikubur bersama benda-benda miliknya. Kuburan di Necropolis sendiri berbentuk kubus atau balok dengan sisi-sisi bangunannya yang rata dan atapnya yang berbentuk seperti atap rumah kebanyakan. Terdapat lubang yang tidak terlalu besar di sisi besar di setiap bangunan yang berfungsi sebagai tempat untuk memasukan mayat yang dikubur.
            Legenda yang berhembus di daerah Ossetania bahwa siapapun yang berani menginjakan kaki di kuburan Necropolis akan mendapatkan kutukan dari mereka yang terkubur di sana. Maka tak heran, jika kita akan sangat jarang melihat orang yang mengunjungi tempat ini sampai sekarang. Walaupun sekarang, alasan jarangnya orang mengunjungi tempat ini lebih karena akses ke tempat ini yang sulit bukan karena ketakutan akan kutukan.
Necropolis via http://www.rondreis.nl
Menurut legenda, pada abad ke-17 wabah penyakit melanda daerah Ossetia yang menyebabkan mereka terjangkit penyakit menular yang mematikan. Dan mereka yang telah terjangkit, dipercaya secara sukarela mengasingkan diri mereka di dalam bangunan Necropolis. Disana mereka diam menunggu takdir mereka. Terkadang, beberapa sanak family akan datang mengunjungi mereka dan mengantarkan makanan. Tapi kebanyakan dari mereka tidak selamat dari wabah penyakit dan mereka tinggal selamanya dalam bangunan tersebut dengan tubuh yang membusuk dan meninggalkan tulang-belulang yang dapat kita lihat sampai sekarang.

Show comments
Hide comments

3 komentar: