Sekilas, kata “Lingchi”
mungkin terdengar seperti nama sebuah makanan. Tetapi, siapa yang menyangka
bahwa Lingchi adalah sesungguhnya nama sebuah hukuman pada jaman dahulu yang
terkenal akan kesadisannya.
SEJARAH LINGCHI
Lingchi, yang juga sering
disebut sebagai lengt'che, adalah sebuah bentuk hukuman mati yang diberlakukan
di negara Cina beberapa abad yang lalu. Hukuman ini dipercaya telah berlaku
sejak tahun 900 sebelum masehi dan berlanjut beratus-ratus tahun kemudian di
negara tersebut sampai pada ahirnya di abad ke-20, hukuman ini secara resmi
dilarang oleh pemerintah Cina.
Lingchi via http://3.bp.blogspot.com |
Hukuman yang juga pernah
dilakukan di negara Vietnam ini digunakan untuk menghukum mati para pelaku
kejahatan “berat” seperti pengkhianatan terhadap pemerintahan yang sah,
pembunuhan terhadap orang tua kandung. Dan atas kepopuleran dan juga kesadisan
hukuman ini, pada tahun 1858 koran Le Monde Illustre asal perancis pernah
memuat ilustasi proses hukuman ini atas seorang Perancis bernama Auguste Chapdeline, meskipun pada
kenyataannya kemudia, ia diketahu meninggal bukan karena hukuman ini melainkan
karena penyiksaan di penjara dan hukuman pancung.
PROSES HUKUMAN
Proses hukuman yang
namanya sendiri jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia bermakna “mati
karena ribuan potongan” ini terkenal sangat menyakitan dan mengenaskan. Bagaimana
tidak, proses hukuman ini dimulai dengan mengikat terhukum disebuah tiang yang
diletakan di tempat umum. Kemudian setelahnya, alat untuk memotong, pisau,
disiapkan. Dan setelahnya, bagian demi bagian tubuh terhukum dipotong dengan
cara menyayat daging dan kulit dalam jumlah yang kecil. Bagian seperti lengan,
dada, dan paha, biasanya adalah bagian tubuh pertama yang akan dipotong.
Proses ini dilakukan oleh
eksekutor dengan cara perlahan dengan tujuan membuat terhukum tidak langsung
mati dan merasakan sakit yang teramat sebagai ganjaran akan kejahatan berat
yang telah ia lakukan. Setelah bagian-bagian tubuh seperti yang telah
disebutkan diatas dipotong, maka selanjunya eksekutor akan memotong kaki
terhukum.
Terhukum akan mati karena
kekurangan darah akibat proses pemotongan ini. Terkadangan, ada beberapa
terhukum yang mati sebelum proses pemotongan selesai, dan ketika hal ini
terjadi maka proses pemotongan dagi dan pemotongan kaki akan tetap dilakukan
meskipun terhukum sudah kehilangan nyawa.
MEREKA YANG MELAKUKAN
Panjangnya sejarah
penggunaan hukuman ini membuat daftar panjang kerajaan atau dinasti di Cina
yang menerapkan lingchi. Tercatat dinasti seperti Qin, Liao, dan Song pernah
menerapkannya.
Raja Qin Er Shin, raja
kedua dari Dinasti Qin, tercatat telah menerapkan hukuman ini secara berulang
kali pada mereka yang terbukti menghianati sistem kepemerintahannya. Dan
raja-raja berikutnya dari dinasti ini seperti Gao Yang dan An Lushan juga tetap
menggunakan hukuman sadis ini meskipun secara frekuensi jauh lebih sedikit
dibanding pendahulunya. Menurut sejarah, Gao Yang hanya mengeksekusi enam
terhukum dan An Lushan hanya menerapkan hukuman ini pada hanya satu orang saja.
Dan tidak jauh berbeda
dengan Dinasti Qin, para raja dari dinasti Liao dan Song juga menerapkan
hukuman ini dengan jumlah yang tidak sedikit. Tercatat Raja Tianzuo memasukan
hukuman ini kedalam undang-undang kepemerintahan dan terlebih lagi Raja Renzong
dan Raja Shenzong dari dinasti Song yang menurut rekaman sejarah sangat sering
menghukum mati orang yang ia klasifikasikan sebgai pelaku kejahatan kelas berat
dengan lingchi.
Ilustasi Lingchi pada koran asal Perancis via https://en.wikipedia.org |
PENGHAPUSAN LINGCHI
Semakin majunya peradaban
dan semakin banyaknya mereka yang menganggap hukuman ini sebagai hukuman yang
sadis dan tidak berkeprikemanusiaan menyebabkan munculnya usulan untuk
menghapus lingchi. Usulan pertama, yang tercatat sejarah, atas penghapusan
Lingchi adalah usulan yang diajukan oleh Lu You dalam sebuah memorandum pada
dewan pengadilan dinasti Song Selatan.
Pada usulannya, Lu You
berargumen bahwa Lingchi adalah salah satu hukuman yang tidak pantas diterapkan
kepada manusia bukan hanya karena kesadisannya tapi juga atas rasa sakit yang
dirasakan oleh terhukum. Dan untuk selanjutnya, pemikiran Lu You pun semakin
menyebar dan “mempengaruhi” para cendikiawan Cina untuk memperjuangkan
penghentian hukuman ini.
Dan selanjutnya, karena
besarnya tuntutan akan penghapusan hukuman ini dan juga karena langkan
pemerintah Inggris menghapuskan hukuman gantung di negaranya pada tahun 1866,
ahirnya hukuman ini secara resmi dihentikan oleh pemerintah Cina pada tahun
1905. Dan penghentian Lingchi secara legal tercantum pada Chinese Penal Code yang ditulis oleh Shen Jiaben.
gilak emang sadis ya hukuman jaman dulu
BalasHapusSadis amat gan
BalasHapusBoleh buat temen yang suka nikung gan? :-D
BalasHapus