“Kupu
kupu yang lucu, kemana engkau pergi, hilir mudik mencari, bunga-bunga yang
kembang, tidakah sayapmu merasa lelah?” Begitulah lagu anak-anak yang menceritakan tentang
salah satu serangga yang menjadi favorit kebanyakan dari kita. Ya! Kupu-kupu
adalah serangga yang sangat kita gemari. Bentuknya yang tidak menyeramkan,
tidak seperti laba-laba maupun kecoa, dan juga corak sayapnya yang indah
menjadi alasan mengapa binatang ini sangat digemari.
Sangat sering kita melihat kupu-kupu terbang dan
hinggap di bunga maupun buah yang sudah matang atau busuk untuk mengambil nectar,
yang merupakan sumber makananannya. Tetapi pernahkah terbesit di pikiran kita
dengan apakah kupu-kupu merasakah nektar dari bunga-bunga yang dihinggapinya
tersebut? Apakah ia menggunakan alat yang mirip “belalai” dimulutnya? Ataukah
ia menggunakan sayapnya? Ataukah ia tidak menggunakan apa-apa karena binatang
ini tidak dapat merasakan apa-apa?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut ada baiknya kita
mengetahu bahwa kupu-kupu adalah serangga yang bisa merasakan rasa dari
sesuatu. Lantas dengan apakah ia merasakan? Jawaban atas pertanyaan tersebut
adalah “dengan kakinya”. Kupu kupu yang mampu terbang sejauh 3 sampai 50 mil
perjam ini merasakan makanan dengan kakinya dikarenakan sensor perasa binatang
ini memang terletak di bagian tubuh tersebut. Kupu-kupu dapat merasakan
makanannya hanya dengan hinggap di makanan tersebut.
Selain untuk merasakan makanan, kaki kupu-kupu yang
penuh dengan sensor perasa ini juga memiliki fungsi lain yaitu untuk menentukan
apakah sebuah daun cocok sebagai media peletakan telur kupu-kupu atau tidak.
Saat hendak meletakan telurnya, kupu-kupu akan terbang dan hinggap dari daun
satu ke daun yang lain. Dengan kakinya lah binatang ini bisa menentukan apakah
daun yang ia hinggapi cocok sebagai media peletakan telur dan juga apakah daun
tersebut cocok untuk makanan ulat dari telur yang ia letakan nanti.
Tidak seperti capung, kupu-kupu tidak memiliki mulut
sehingga binatang ini tidak mampu menggigit ataupun mengunyah makanan. Alat
yang menyerupai “belalai” kecil di bagian wajahnya sendiri disebut dengan “proboscis”
dalam istilah Biologinya. Selama ini mungkin kupu-kupu tampak merasakan makanan
dengan proboscis. Tapi nyatanya, alat ini digunakan oleh kupu-kupu hanya untuk
meminum nektar dari bunga yang ia hinggapi.
Nice artikel gan.
BalasHapusMemang betul nih, sekarang jadi makin ngerti dengan kehidupan kupu-kupu
BalasHapusartikelnya bagus
BalasHapusada aja yah hahahah
BalasHapuswah ternyata unik sekali kupu kupu itu
BalasHapusWah ternyata kupu-kupu juga punya keunikan lain. Sekarang saya udah dapat ilmu lagi. Thanks mas infonya
BalasHapusowh,, saya kira kupu-kupu sama seperti yang lain, makan dengan mulutnya,, eeh,, ternyata beda ya sobat,,
BalasHapusnice artikel, semoga bermanfaat
haha iya nih
BalasHapus